Sekilas Pandang Mengenai DERMATOGLYPHICS
Dermatoglyphics adalah bagian dari ilmu Biologi, termasuk didalamnya mengenai genetika dan anatomi, yang mempelajari pola-pola garis tangan yang ada pada jari-jari, telapak, pada tangan dan kaki. Penelitian mengenai Dermatoglyphics ini kemudian berkembang dengan ditemukannya hubungan adanya pola-pola garis (sidik jari) dengan psikologi, karakter personal, serta potensi kecerdasan sejak lahir. Ilmu Dermatoglyphics ditemukan oleh Prof. Harold Cummins di abad-20. Sejak tahun 1920, banyak sekali publikasi riset mengenai studi Dermatoglyphics dalam bidang medis, terutama kaitannya dengan kelainan genetis. Ilmu Dermatoglyphics didasari oleh metode ilmiah yang telah berlangsung lebih dari 200 tahun. Penelitian melahirkan fakta-fakta statistik dibidang antropologi, kedokteran, dan psikologi. Salah satu penelitian awal mengenai dermatoglyphics ini adalah penelitian terhadap anak-anak Down Syndrome yang dilakukan oleh para dokter. Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak yang mengalami kesukaran belajar memiliki bentuk dan pola sidik jari yang berbeda dengan anak-anak normal. Penelitian kini juga diarahkan terhadap potensi kecerdasan pada anak-anak normal. Kini, di banyak negara seperti : US, Jepang, dan Taiwan telah banyak mengaplikasikan Dermatoglyphics di bidang pendidikan, manajemen HR, dan perekrutan karyawan.
Laporan analisa Dermatoglyphics (Kapasitas Kecerdasan)
DIC (Dermatoglyphics – Intelligence Capacity) merupakan suatu analisa berdasarkan ilmu Dermatoglyphics yang bertujuan untuk memberikan gambaran potensi yang ada di dalam diri seseorang sejak lahir, kapasitas kemampuan intrinsik, dominasi otak dalam hal cara berfikir, serta distribusi kecerdasan (dihubungkan dengan teori kecerdan Multiple Intelligence). Analisa DIC lebih bersifat teknis analitis. Penilaian berdasarkan pada pola-pola sidik jari dan intensitasnya yang berdasarkan ilmu Dermatoglyphics ada kaitannya dengan bagian-bagian otak, sehingga akan didapatkan suatu ukuran kapasitas otak dan distribusi potensi kecerdasaan sejak lahir. Interpretasi karakter psikologikal berdasarkan riset dermatoglyphics yang ditunjang data-data statistik.
Analisa DIC menggunakan ilmu Dermatoglyphics, dengan penggunaan sidik jari sebagai sumber data samplingnya. Sidik jari bersifat permanen, dan tidak pernah ditemukan sidik jari yang sama di setiap orang. Sidik jari muncul sejak dalam kandungan pada usia minggu ke-13 dan pertumbuhannya seiring dengan perkembangan otak manusia.
Senin, 31 Mei 2010
You at here : Home »
Membaca Potensi Genetika Melalui SIDIKJARI
Membaca Potensi Genetika Melalui SIDIKJARI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)