Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5 6 7 8

Minggu, 10 April 2011

ASI untuk Otak, Susu Sapi untuk Otot


Saat ini masih sedikit bayi yang bisa mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, beberapa bayi justru diberikan susu formula yang terbuat dari susu sapi. Padahal ASI itu untuk otak sedangkan susu sapi untuk otot.

Kandungan dari susu manusia dan susu sapi itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu manusia hanya 0,9 persen. Kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.

"Karena itu ASI untuk otak dan susu formula untuk otot," ujar dr IGAN Pratiwi selaku Ketua Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dalam acara seminar tentang Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi dalam Mendukung MDGs di Hotel Manhattan, Jakarta, Selasa (29/3/2011).

Dokter yang akrab disapa Tiwi ini menuturkan laktosa sangat penting dalam proses pembentukan myelin otak. Myelin ini berfungsi untuk mengantarkan rangsangan yang diterima oleh bayi. Saat menyusu rangsangan yang diterima oleh si kecil seperti mencium bau ibunya serta mendengar dan merasakan napas sang ibu.

Sedangkan pada susu sapi kandungan yang paling tingginya adalah protein yang berfungsi membantu pembentukan otot karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk bergerak atau membajak sawah.

dr Tiwi menuturkan laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir kadang bisa menyebabkan diare, tapi kondisi ini merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI.

"Jika diare disebabkan oleh fisiologis, maka berat badannya tidak akan turun. Jadi selama berat badannya tidak berkurang, ibu tidak perlu menghentikan pemberian ASI dan normalnya bayi bisa buang air besar sebanyak 10-15 kali sehari," ungkapnya.

Selain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi, sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan.

Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.

"Jadi kalau ada yang bening-bening sedikit yang keluar dari payudara jangan diremehkan, karena itu mengandung leukosit yang bisa bermanfaat membunuh bakteri di dalam tubuh bayi," ujar dokter yang berpraktek di RS Buda Jakarta.

Ia juga mengatakan keberhasilan ibu menyusui untuk terus memberikan ASI pada bayinya sangat ditentukan oleh dukungan dari suami, keluarga, petugas kesehatan, masyarakat serta lingkungan kerjanya.

"Menyusui merupakan suatu proses keseimbangan yang melibatkan tiga orang yaitu ibu, bayi dan ayahnya. Karena itu peran ayah sangat berarti dalam hal keberhasilan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan atau sampai 2 tahun," ujar dr Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC.

Karena itu dr Utami menuturkan bahwa seorang ayah juga punya power (kekuatan) untuk menyehatkan anaknya dan berperan dalam proses menyusui (breastfeeding father).

Sumber : Disini
Read More...

Anak Sekolah Sejak Usia Dini

Tidak sedikit orangtua yang menolak menyekolahkan anak-anak mereka sejak usia dini. Padahal menurut pakar pendidikan, menyekolahkan anak sejak dini adalah investasi terbaik orangtua. Mengapa?

Profesor Sandralyn Brynes mengungkapkan ada banyak kelebihan dimiliki anak-anak yang masuk sekolah sejak usia dini. Anak-anak ini pastinya selangkah lebih maju ketimbang yang tidak mendapatkan hal tersebut.

Berikut ini kelebihan anak-anak yang masuk sekolah sejak dini menurut penyandang gelar Australia and International Teacher of the Year itu:

  1. Independen atau mandiri
  2. Punya percaya diri
  3. Berani mengambil risiko
  4. Punya rasa ingin tahu
  5. Memiliki ide-ide dan bisa mengembangkan ide-idenya tersebut
  6. Bisa menyesuaikan diri dengan cepat
  7. Mudah bersosialisasi

Lantas bagaimana anak-anak yang tidak masuk sekolah sejak dini? "Anak-anak yang masuk sekolah sejak dini, ketika masuk sekolah dasar sudah siap belajar dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya itu. Sedangkan yang tidak, mereka butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dan memiliki kelebihan tersebut," jelas Sandra yang sudah tujuh tahun menetap di Indonesia dan melakukan penelitian tentang pendidikan usia dini.

Kepala Sekolah di Royal Tots Academy, Kuningan itu menjelaskan pendidikan anak di usia dini adalah pendidikan yang sangat berpengaruh untuk anak. Dalam pendidikan usia dini, anak-anak diberi bekal melalui berbagai permainan.

"Lewat bermain ini mereka belajar bagaimana mencari solusi, menyelesaikan masalah, memenuhi kewajiban mereka. Malah di beberapa lembaga pendidikan, anak diajarkan beberapa bahasa," tutur kepala sekolah

Ditambahkan anak-anak sekarang sebaiknya jangan disamakan dengan masa anak-anak orangtua mereka. "Kita tidak bisa mengukurnya pada zaman kita. Dulu kita berpikir anak-anak seharusnya banyak bermain. Namun realitanya, pendidikan yang sebenarnya dimulai dari 0-5 tahun karena inilah periode pembelajaran terjadi di otak anak," urainya.

Sumber : Disini

Read More...

Ubah Bahasa


English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Pengunjung

msn spaces stats

Yang Berkunjung

free counters

Yang Lagi Online

Yang Online Hari ini

Facebook

 

Reader Community

Galery Photo